Perilaku Prososial

A.      Pengertian perilaku prososial
Menurut Baron dan Byrne (2003) prososial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mungkin melibatkan suatu resiko bagi orang yang menolong.
Freedman dan Peplau  (dalam Sabiq, 2012) menyatakan bahwa perilaku prososial adalah segala tindakan yang dilakukan dan dan direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa mempedulikan motif si penolong. Staub (dalam sabiq, 2012) menyatakan bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang menguntungkan orang lain yang dilakukan secara sukrela tanpa adanya paksaan.
Berdasarkan definisi menurut beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah perilaku menolong  yang menguntungkan pihak lain yang dilakukan secar sukarela tanpa mempedulikan motif si penoong.
Perilaku prososial berkisar dari tindakan alturisme yang tidak mementingkan diri sendiri atau tanpa pamrih sampai tindakan menolong yang sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri.

B.      Pengambilan keputusan untuk menolong pada keadaan darurat
 Latane dan darley (dalam Barin dan Byrne, 2003), menyatakan bahwa respon individu dalam situasi darurat meliputi lima langkah penting, dimana lima langkah tersebut dapat menimbulkan perilaku prososial atau tindakan berdiam diri saja. Model lima langkah ini dapat memberikan kerangka kerja yang menolong kita memahami mengapa orang sering memilih untuk tidak menolong. Model lima langkah ini terdiri atas:
1.       Menyadari adanya keadaan darurat
Keadaan darurat tidak terjadi menurut jadwal, sehingga kita kita tidak ada cara untuk menagntisipasi kapan atau dimana masalah yang tidak diharapkan terjadi. Seseorang yang terlalu sibuk untuk memperhatikan lingkungan untuk memperhatikan lingkunagn sekitarnya gagal untuk menyadari situasi darurat yang terjadi. Sehingga pertolongan tidak diberikan karena tidak adanya kesadaran bahwa keadaan gawat darurat itu terjadi.
2.       Menginterpretasiakan keadaan sebagai keadaan darurat
Meskipun kita memerhatikan apa yang terjadi di sekitar kita, kita hanya memiiki informasi yang tidak lengkap dan terbatas. Bila pemerhati menginterpretasi suatu kejadian sebagai sesuatu yang membuat orang membutuhkan pertolongan, maka kemungkinan besar akan diinterpretasikan sebagai korban yang perlu pertolongan.
3.       Mengasumsikan bahwa adalah tanggung jawabnya untuk menolong
Ketika individu memberi perhatian kepada beberapa kejadian eksternal dan menginterpretasikannya sebagai situasi darurat, maka tingkah laku prososial akan muncul. Tingkah laku prososial hanya akan dilakukan jika orang tersebut mengambil tanggung jawab untuk menolong.
4.       Mengetahui apa yang harus dilakukan
Ketika individu sudah sampai pada tahap yang ketiga, tidaka ada hal yang berarti yang dapat dilakukan kecuali individu mengetahui apa yang harus ditolong dan bagaiman ia dapat menolong. Setiap orang harus mempunya keterampilan yang dibutuhkan untuk menolong.
5.       Mengambil keputusan untuk menolong
Meskipun individu sudah sampai pada ke empat tahap, hal itu tidak berarti dan ertoongan tidak akan iberikan kecuali individu membuat keputusan akhir untuk menolong.


C.      Factor situasional yang mendukung atau menghambat tingkah laku menolong
Terdapat 3 faktor yang mendukung atau menghambat tingkah laku menolong, diantaranya adalah:
1.       Daya tarik
Individu atau Korban yang mempunyaidaya tarik  dan dapat meningkatkan ketertarikan akan meningkatkan kemungkinan terjadinya respon prososial apabial individu tersebut membutuhkan pertolongan atau dengan kata lain orang akan menolong orang lain karena orang tersebut ounya kemiripan dengan kita
2.       Atribusi
Ketika anda sedang berjalan-jalan lalu tiba-tiba ada seorang pria sedang tergeletak dengan botol minuman keras disampingnya, anda membuat atriusi bahwa pria tersebut secara pribadi bertanggung jawab pada situasi yang dialaminya disbanding jika dia kelihata sebagai korban tidak bersalah, maka anda tidak akan menolng pria tersebut.
3.       Model model prososial
Ketika kita melihat seseorang menolong orang lain, maka kita juga akan menolongnya. Contohnya ketika kita sedag berbelanja, kita melihat seseorang mengumpulkan sumbangan untuk tunawisma dan lain-lain, ketika kita melihat orang lainmemberikan sumbangan maka kita juga akan berprilaku tersebut.

Sumber : baron, Robert A dan Donn Byrne. 2003. Psikologi sosial. Jakarta: erlangga
                        Sabiq, serambi zamzami. (2012). Perilku Prososial [online]. Tersedia: zamzamisabiq.blogspot.com/2012/05/perilaku-prososial.html?m=1. [19 November 2015]. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Timur Pada Psikologi Transpersonal

Tipologi Konstitusional Mazhab Jerman

teori tentang hubungan sikap dan perilaku